difabel indah berbagi
Membangun Masyarakat Inklusif: Peran Aktif dalam Dukungan terhadap Difabel
Tabel konten
potret difabel indah berbagi
Potret Ananda Fatahillah. Difabel binaan Yayasan Indah Berbagi

Difabel ataupun disabilitas merupakan sebuah istilah yang sangat familiar. Seringkali kedua istilah tersebut dianggap sama, padahal terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua istilah tersebut.

3 Desember adalah tanggal peringatan Hari Disabilitas Internasional, berharap dengan dibuatnya artikel ini, dapat membantu para sahabat indah berbagi untuk mengenal apa itu disabilitas dan difabel, sehingga memiliki empati tinggi untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat inklusf, dengan berperan aktif dalam memberi dukungan kepada para penyandang disabilitas. so? Baca artikel ini sampai tuntas ya!

Mengenal Perbedaan Disabilitas dan Difabel

Pengertian Disabilitas

Disabilitas menurut KBBI adalah sebuah keadan seperti (sakit atau cedera) yang membatasi kemampuan fisik dan mental seseorang dalam melakukan aktivitas.

Pengertian Difabel

Difabel adalah sebutan bagi penyandang disabilitas itu sendiri. Dengan kata lain, jika disabilitas mengarah pada kondisi tertentu, maka difabel artinya mengarah pada orang dengan kondisi tersebut. Difabel adalah istilah yang lebih sopan digunakan pada penyandang disabilitas.

ilustrasi difabel indah berbagi
ilustrasi penyandang disabilitas. Gambar oleh childfundalliance

Data Penyandang Disabilitas di Indonesia

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia pada tahun 2022 adalah 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 22,5 juta jiwa.

Kategori Disabilitas

Penyandang disabilitas di Indonesia dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

Disabilitas fisik, yaitu penyandang disabilitas yang mengalami gangguan pada anggota gerak tubuh, seperti kaki, tangan, atau pendengaran.

Disabilitas intelektual, yaitu penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata.

Disabilitas mental, yaitu penyandang disabilitas yang mengalami gangguan pada fungsi mental, seperti gangguan emosional atau gangguan perilaku.

Disabilitas sensorik, yaitu penyandang disabilitas yang mengalami gangguan pada panca indera, seperti penglihatan atau pendengaran.

Disabilitas ganda, yaitu penyandang disabilitas yang mengalami dua atau lebih jenis disabilitas.

Sahabat Indah Berbagi, Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, difabel di Indonesia mencapai 8,5% dari jumlah penduduk di Indonesia dengan bermacam-macam kategori disabilitas, dan sangat di butuhkan upaya penanganan yang serius untuk para difabel yang memiliki potensi dan dalam kategori dapat di sembuhkan. Upaya yang biasa dilakukan dapat berupa terapi ataupun pengobatan secara intensif tergantung kebutuhan. Selain keluarga, masyarakat pun memiliki peran penting untuk peduli terhadap para difabel, bentuk kepedulian tersebut bisa berupa sosialisasi atau kampanye mengenai hak-hak para penyandang disabilitas.

Sahabat Indah Berbagi, Para difabel yang kurang mampu untuk membiayai pengobatan sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

Keterbatasan akses, Penyandang disabilitas yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas sering kali kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan.

Kendala biaya, Biaya pengobatan dan rehabilitasi penyandang disabilitas sering kali mahal. Hal ini dapat menjadi beban bagi penyandang disabilitas yang kurang mampu.

Stigma dan diskriminasi, Penyandang disabilitas sering kali mengalami stigma dan diskriminasi dalam mengakses layanan kesehatan. Hal ini dapat membuat mereka enggan untuk berobat.

Beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa para penyandang disabilitas mengalami kesulitan dan keterbatasan mobilitas menyadarkan kita, bahwa peranan kita sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup mereka, bantuan-bantuan kecil yang kita berikan, sangat memiliki kesan berarti untuk para difabel yang pelosok negeri yang membutuhkan.

Dengan latar belakang tersebut yayasan indah berbagi memiliki inisiatif tinggi dengan melaksanakan  program “Peduli Kesehatan Difabel” yaitu memberikan bantuan-bantuan kecil berupa bantuan  dana kesehatan, bantuan kebutuhan pakan dan sandang bagi para difabel binaan. Program yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini, sudah memiliki 9 anak binaan yang setiap bulan nya rutin memperoleh bantuan dari yayasan indah berbagi.

Tentang Penulis
Ashyfa Aulia Diniar
Saya Ashyfa Aulia diniar relawan yayasan indah berbagi yang menyukai dunia kepenulisan.
Sharing is Awesome

Cookie & Privacy Consent

dimohon untuk membaca dan mencermati artikel Kebijakan Privasi kami setelah melanjutkan untuk mengakses situs kami.

Kami menggunakan cookie dan teknologi serupa untuk mengumpulkan informasi dan mempersonalisasi situs. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penempatan cookie ini dan teknologi serupa serta praktik privasi kami.

Baca Pemberitahuan Kebijakan Privasi kami yang diperbarui untuk mempelajari lebih lanjut.